Rabu, 06 Oktober 2010

Kata Tak Mutiara Seorang Pemuda Tolol

 
1. Di zaman bebendhu ini, sangat sulit membedakan mana orang baik, mana orang munafik. (Sanghyang Mughni Pancaniti)
2. Dulu, kalo mau lihat paha wanita, kita harus noong bilik. Tapi sekarang ini kita bisa lihat paha wanita di mal-mal, jalan-jalan, sekolah-sekolah, dan berbagai tempat lainnya. (Sanghyang Mughni Pancaniti)
3. Apa yang saya lihat, apa yang saya dengar, apa yang saya kerjakan, disitu saya temukan ilmu.(Sanghyang Mughni Pancaniti)
4. Orang kaya bisa iri kepada tukang becak. Tukang becak bisa tidur diatas becaknya dengan pulas dan ngorok, sedangkan dia jika tidur tidak tenang memikirkan uang, rumah, mobil, perusahaan, dibobol maling atau tidak? (Sanghyang Mughni Pancaniti)
5. Kutitipkan indonesiaku kepada-Mu (Sanghyang Mughni Pancaniti)
6. Yang abadi di dunia ini adalah ketidakabadian (Sanghyang Mughni Pancaniti)
7. Sungguh tak terhitung Keagungan Allah yang ada dalam diri manusia (Sanghyang Mughni Pancaniti)
8. Jumlah bibir satu, jumlah telinga dua. Mungkin itu mengisyaratkan agar kita harus lebih banyak mendengarkan orang, daripada mengomongi orang (Sanghyang Mughni Pancaniti)
9.  Islam adalah proses saling menyelamatkan antara satu dengan lainnya, dari kejahatan lisan dan tangannya. Islam bukan status, melainkan nilai dan perbuatan seseorang. (Sanghyang Mughni Pancaniti)
10. Bukan bagian kita untuk membid’ahkan, memurtadkan, atau mengkafirkan orang lain.(Sanghyang Mughni Pancaniti)

11. Saya sangat tidak berani berkata “Ya Allah, saya tidak akan melakukan dosa lagi.” Karena saya tahu akan keburukan perangai saya. (Sanghyang Mughni Pancaniti)
12. Lucu sekali Indonesia ini, karena telah lebih barat daripada baratnya sendiri (Sanghyang Mughni Pancaniti).
13. Tuntutlah ilmu Agama dan ilmu darigama (Pengetahuan umum) secara seimbang, supaya dunia akhirat makmur (Sanghyang Mughni Pancaniti).
14. Jika engkau mencintai sesuatu, jangan tanyakan “Apa yang telah dia berikan pada saya?”, tapi bertanyalah “Apa yang telah saya berikan padanya yang membuat dia bahagia”. Baik itu kepada Tuhan, manusia, alam, dan makhluk lainnya.(Sanghyang Mughni Pancaniti)
15. Belum ada ulama yang berani berfatwa, “Bahwa naik haji dua kali bagi orang Indonesia hukum haramnya.” . jika yang naik haji dua kali itu berjumlah 200 ribu, bagaimana seandainya kalau uang dari 200 ribu orang itu dibuat untuk rumah sakit, rumah untuk mendidik yatim piatu, atau member santunan kepada orang miskin, itu pasti lebih bermanfaat. (Sanghyang Mughni Pancaniti)
16.  Dahulukanlah cita setelah itu rajutlah cinta (Sanghyang Mughni Pancaniti)
17.  Mulai dari anak SD, SMP, SMA, anak kuliahan, tema yang sering mereka bicarakan hanyalah percintaan (Sanghyang Mughni Pancaniti).
18.  Kita tidak akan tau apa yang kita miliki, sebelum yang kita miliki itu hilang (Sanghyang Mughni Pancaniti).
19.  Terkadang orang itu lebih menyelesaikan masalah orang lain, tapi dalam mengurusi masalahnya sendiri, dia kesulitan untuk menyelesaikannya, sehingga membutuhkan bantuan orang lain. Itu menunjukan bahwa kita saling membutuhkan satu sama lain (Sanghyang Mughni Pancaniti).
20.  Mata yang melihat, telinga yang mendengar, otak yang berfikir, hati yang merasa, selalu mendendangkan nama-Mu (Sanghyang Mughni Pancaniti)
Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Fhu May Zhe 2010

Template By Nano Yulianto