Minggu, 07 November 2010

fislafat dakwah


PENGERTIAN FILSAFAT DAN HAKIKAT ILMU DAKWAH
            Filsafat dakwah adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat dakwah juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang (Da’i) yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.  
Ciri-ciri berfikir filosfi :
1.      Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
2.      Berfikir secara sistematis.
3.      Menyusun suatu skema konsepsi, dan
4.      Menyeluruh.
Empat persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :
1.      Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika
2.      Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemologi.
3.      Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.
Beberapa ajaran filsafat yang  telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
1.      Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
2.      Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
3.      Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.
4.      Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan minusia.
            Filsafat dakwah atau  hakikat dakwah akanmemperlajari secara kritis, dan mendalam mengapa ajaran dan nilai-nilai islam perlu dikomunikasikaan, disosialisasikan, dididikan dan diamalkan. Jadi aktivitas atau tugas filsafat dakwah adalah mengumpulak pengetahuan tentang dakwah sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis, dibandingkan, dikritisi untuk menemukan hakekat dakwah tersebut.
Filsafat dakwah juga akan mempelajari mengapa jiwa manusia perlu dibersihkan dari pengaruh hawa nafsu yang buruk, mengaapa pikiran manusia perlu dibebaskan dari hal-hal yang irrasional, mengapa kemanusian perunditmbuh-tumbuhkan.
Hakikat Ilmu Dakwah
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah  mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S. Annahl:125)‏
Sebagaimana telah diketahui bahwa dakwah Islam telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mandiri, ia memiliki objek kajian, keistimewaan dan tujuan. Dengan begitu, semua ilmu keislaman saling terkait, mengambil kegunaan dan berjalan bersama dan memperoleh kegunaan ajaran Islam yang disiarkan dan disebarluaskan dengan metode yang jelas, sehingga terjamin tegaknya Islam”.


Pengertian ilmu dakwah :
علم يبحث فيه عن كيفية الدعوة الاسلامية بشتئ الطرق العلمية من الاستباط والاقتباس والاستقراء ليكون الحق قائماوالقسط   
            Ilmu yang membahas tata cara dakwah islamiyah dengan menggunakan metode ilmiah baik istinbat, iqtibas, maupun istiqra, untuk menegakan keadilan dan hak. Pengertian Lain: Ilmu yang Mengkaji Proses Dakwah secara sistematis, logis, empiris, teologis dan filosofis.
Tujuan Ilmu Dakwah
Menemukan kejelasan empiris, rasional, dan teologis tentang proses dakwah sebagai fenomena keilmuan,  Perbedaan  Dakwah  dengan Ilmu Dakwah
  • Dakwah mengacu pada proses dakwah dalam tatanan realitas.  
  • Ilmu Dakwah mengacu pada abstraksi (konseptualisasi) realitas proses dakwah.
Realitas dakwah dari konteksnya, (kuantitas) dikategorisasikan:
  • Da’i dan mad’unya dirinya sendiri, disebut dakwah nafsiyah 
  • Da’i dan mad’unya sendiri, disebut dakwah fardiyah, yang berlangsung secara tatap muka atau langsung tetapi tidak tatap muka yaitu bermedia. 
  • Da’i sendiri dan mad’u kelompok kecil, yaitu tiga hingga 20 orang, disebut dakwah fi’ah qalilah, yaitu berlangsung secara tatap muka dan dialogis. 
  • Da’i sendiri dan mad’unya kelompok yang terorganisir, disebut dakwah hizbiyah
  • Da’i sendiri mad’unya orang banyak, tidak bertatap muka dan monologius dengan media (cetak atau eletronik), atau tatap muka tetapi monologis seperti ceramah umum, atau khutbah), disebut dakwah ummah 
  • Da’i dan mad’u yang berbeda suku dan budaya dalam suatu kesatuan bangsa yang dapat berlangsung dalam konteks 1,2,3,4 dan 5 disebut dakwah qabailiyah (dakwah antar bangsa atau budaya).



Metode Ilmu Dakwah
  • Versi I: Metode analisis sistem dakwah, Metode historis, Metode Reflektif, Metode Riset Partisipatif, Metode Riset Kecenderungan Dakwah. 
  • Versi II: Manhaj istinbath (Penggalian konsep/teori dakwah dari Quran-Hadits); Manhaj Iqtibas (Penggalian Kosep/Teori dakwah dari konsep/teori umum yang sudah ada); Manhaj Istiqra (Penggalian konsep/teori dakwah dari hasil penelitian Lapangan
Objek Ilmu Dakwah
  • Objek Materal Ilmu Dakwah:  Perilaku keislaman dalam berislam
  • Objek Formal Ilmu Dakwah:  Perilaku Keislaman dalam melakukan Tabligh, Irsyad, Tadbir dan Tathwir
  • Ilmu Dakwah erat kaitannya dengan Kajian ilmu keislaman selain dakwah dan ilmu tentang perilaku manusia. 
  • Ilmu Dakwah berkarakter interdisipliner.
 Unsur-Unsur Dakwah
  • Dakwah menurut QS. al-Nahl (16):125 dapat dirumuskan sebagai kewajiban muslim mukalaf mengajak, menyeru, dan memanggil orang berakal ke jalan Tuhan (Dien Islam) dengan cara hikmah, mauizhah hasanah, dan mujadalah yang ahsan, dengan respons positif atau negatif dari orang berakal yang diajak, diseru, dan dipanggil di sepanjang zaman dan di setiap ruang. 
  • Unsur Dakwah: Da’i (Subjek), Maadah (Materi/Pesan), Washilah (Media), Toriqoh (Metode),Mad’u (Objek), Aina (Tempat), Mata (Waktu),Ghayah (Tujuan), Respons.          
Bentuk Dan Dimensi (Kategori) Dakwah (1)
               Dakwah menurut QS Fushshilat (41):33, dapat dirumuskan sebagai kewajiban menyeru, mengajak, dan memanggil manusia mengesakan Allah (tawhidullah) melalui ahsan qawl, ‘amal shalih, dan pernyataan ketundukkan kepada Allah. Hakikat dakwah ini menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk utama dalam proses mendakwahkan Islam, yaitu: (1) ahsan qawl, (2) ‘amal shalih (ahsan ‘amal), dan (3) qala inani min al-muslimin (keterpaduan bentuk ahsan qawl dan ahsan ‘amal, atau gerakkan percontohan yang baik).
Wilayah Kajian  Ilmu Dakwah (1)
  • Da’i (Subjek), Maadah (Materi/Pesan), Washilah (Media), Toriqoh (Metode),Mad’u (Objek). TAMBAHAN: Aina (Tempat), Mata (Waktu),Ghayah (Tujuan), Respons (Tanggapan). Jumlah 5 atau 8 
  • Jika kajiannya 2 Varabel Minimal ada 10 Kajian: Da’i+Pesan; Da’i+Media, Da’i+Metode; Da’i+ Mad’u; Pesan+Media; Pesan+Metode; Pesan+Mad’u; Media+Metode; Media; Mad’u; Metode+Mad’u.
Masalah Kajian
Interaksi antar unsur dakwah melahirkan problematika dakwah. Problematika ini dapat dikategorikan antara lain sebagai berikut:
  • Da’i+Materi= problem kualitas pemahaman da’i 
  • Da’i+Mad’u= problem respon mad’u 
  • Dai+Media+Metode= melahirkan problem efektivitas dan efisiensi
  • Mad’u+Pesan= problem intensifikasi perubahan mad’u dan problem  pengamalan. 
  • Da’i+Media=problem keterampilan penggunaan teknologi dakwah.
Hakikat Kajian Dakwah
Bahwa dakwah Islam adalah proses internalisasi, transmisi, difusi, institusionalisasi, dan transformasi dien Islam dalam totalitas kehidupan manusia mukalaf guna mencapai hakikat tujuan hidup di dunia kini dan di akhirat kelak, dan dalam hal ini proses dakwah Islam dari segi konteksnya mengharuskan terjadinya ketumpangtindihan dalam fokus dan pemokusan dalam ketumpangtindihan
REFERENSI:


Baca selengkapnya »

1 komentar:

Iwanfidkom mengatakan... 15 November 2010 pukul 20.18

ass..bagus mia blog nya, tlog ajarkan buat kawan-kawannya ya, waskm

Posting Komentar

Copyright © Fhu May Zhe 2010

Template By Nano Yulianto