Senin, 27 Desember 2010

SIMDAK

NAMA            ; MIA SUMIYATI
     NIM                : 208 400 770
     Jur/Smstr       : MD/V
     Mata Kuliah   : Sistem Informasi Manajemen Dakwah

1.     Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Ada beberapa definisi yang umum digunakan dalam basis data, yaitu :
Ø  Entitas : Entitas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang Administrasi Siswa misalnya, siswa, buku, pembayaran.
Ø  Atribut : Atribut biasa disebut juga data elemen, data field, atau data item yang digunakan untuk menerangkan suatu entitas dan mempunyai harga tertentu, misalnya atribut dari entitas pegawai diterangkan oleh, nama, umur, alamat, pekerjaan.
Ø  Data Value (Nilai Data) : Data Value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen, atau atribut. Atribut nama pegawai menunjukan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, nilai datanya misalnya adalah Anjang, Arif, Suryo, dan lain-lain yang merupakan isi data nama pegawai tersebut.
Ø  File/Tabel : Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya.
Ø  Record/Tuple : Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi.
Menurut Chou, database adalah kumpulan informasi yang bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus.
Menurut fabbri dan Schwab, database adalah system berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan (redundancy) data.
Sedangkan menurut C.J. Date, database dapat dianggap sebagai tempat sekumpulan berkas dan terkomputerisasi, jadi system database menurut C.J. Date pada dasarnya adalah system terkomputersisai yang tujuan utamanya adalah melakukan pemeliharaan terhadap informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Jadi secara konsep, database atau basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara yang tertentu untuk membentuk data baru atau infromasi. Atau basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan (relation) antara satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu. Pada komputer, basis data disimpan dalam perangkat hardware penyimpanan, dan dengan software tertentu dimanipulasi untuk kepentingan atau kegunaan tertentu. Hubungan atau relasi data biasanya ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada.

2.     Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika).
Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Ada beberapa model dalam mengaplikasikan database yaitu:
a.     Model Hirarkis. Dalam model hirarkis digambarkan setiap data memiliki “satu orang tua” dan setiap orang tua dapat memiliki “beberapa anak”. Diagram ini sangat mirip dengan hirarki  struktur organisasi suatu perusahaan, sehingga disebut metode hirarkis.


 









b.     Model Jaringan. dalam model jaringan (network) digambarkan antara satu kelompok data dengan kelompok data yang lain.







c.      Model relasional. Dalam Model relasional (relational) menunjukan keterkaitan antara satu tabel dengan tabel lain. Dalam metode ini, hubungan setiap tabel ditunjukan dengan menghubungkan antar-atribut atau antar-field. Model ini menggambarkan lebih dekat dengan keadaan sesungguhnya di komputer, sehingga lebih mudah di mengerti.


 








d.     Model Entity Relationship (E-R) diagram. Diagram ini merupakan alat bantu atau dokumentasi untuk menggambarkan model basis data, alat dokumentasi yang digunakan adalah Entity Relationship (E-R) diagram. Diagram ini mudah digunakan karena hanya menggunakan dua lambang, yaitu lambang       dan       .
Lambang   digunakan untuk menunjukan tabel (entitas)     dan       lambang       menunjukan bentuk hubungan, sehingga didalamnya diisi dengan kata kerja.










Langkah-langkah Menyusun Database:
  Studi Kelayakan
Dalam merancang database studi kelayakan adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat sehingga dapat diterapkan dalam sebuah basisdata. Studi kelayakan akan menghasilkan data mentah dalam pembuatan basisdata. Dalam studi kelayakan ini digunakan untuk menginventaris kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar tidak menggangu proses pengembangan sistem yang telah direncanakan.
   Rencana Pendahuluan
Langkah ini merupakan langkah yang menentukan ruang lingkup sistem yang akan di bangun. Pada tahap ini akan dibuat diagram alir data yaitu DFD (Data Flow Diagram). Bentuk DFD digunakan untuk mendokumentasikan proses berjalannya sistem yang sedang dibangun, termasuk entitas sumber-sumber masukan dan hasilnya atau keluaran. Fungsi DFD untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.
  Menganalisa Sistem
Pada langkah ini dilakukan analisa data yang dibutuhkan, Penganalisaan ini dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan mendatangi langsung tempat atau objek yang dijadikan sistem implementasi. Proses analisa ini dapat dilakukan melalui wawancara atau dengan mencari data pada objek tujuan sehingga validasi data tercapai. Data-data yang valid tersebut siap diimplentasikan kedalan sistem database
   Merancang Sistem
Perancangan sistem yang dimaksud adalah memisahkan data mentah menjadi kelompok data yang bisa disebut tabel. Dengan mengimplentasikannya kedalam sistem yang terdistribusi dalam bentuk database akan mempermudah melakukan tindakan lebih lanjut dalam implementasi. Perancangan sistem ini akan menghasilkan penggambaran dengan bentuk yang lebih jelas dan terkelompok yang di sebut Tabel.
Setiap tabel pada intinya berfungsi untuk menyimpan suatu informasi data. Tabel yang dibuat harus memenuhi kriteria untuk mempermudah pengolahan data seperti memasukan data (Insert), Peremajaan data dari data lama menjadi data baru (Update), dan Proses Menghilangkan atau menghapus data (Delete)
Basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1.     Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
2.     Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3.     Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4.     Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
5.     Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun Tujuan basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
1.     Efisiensi meliputi speed, space dan accurancy.
2.     Menangani data dalam jumlah besar.
3.     Kebersamaan pemakaian (Sharebility).
4.     Meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data.
Merancang Database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang perancangan model konseptual perlu dilakukan di samping perancangan model phisik. Pada perancangan konseptual akan menunjukkan entity dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan oleh organisasi ata lembaga. Ketika menentukan entity dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada dalam spesifikasi di masa mendatang.
Manfaat serta keamanan Sistem Basisdata adalah sebagai berikut :
  Dalam Pemilihan Sofware database memilih sofware yang opensource, yaitu program yang free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya
  Software database merupakan database server, yang dapat memungkinkan dapat diakses bersama, atau dapat dihubungkan dengan media internet
  Software database dapat menyimpan data berkapasitas sangat besar sampai dengan ukuran Gigabyte.
  Software database memiliki enskripsi password, sehingga tidak semua dapat mengaskesnya.
  Sofware database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.
  Software database yang memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel
  Dalam Pemilihan Sofware database memilih sofware yang opensource, yaitu program yang free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya
  Software database merupakan database server, yang dapat memungkinkan dapat diakses bersama, atau dapat dihubungkan dengan media internet
  Software database dapat menyimpan data berkapasitas sangat besar sampai dengan ukuran Gigabyte.
  Software database memiliki enskripsi password, sehingga tidak semua dapat mengaskesnya.
  Sofware database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.
  Software database yang memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel



3.     Sistem Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a.      Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
b.     Memiliki metode yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c.      Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan/kegunaan.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan:
a.      Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
b.     Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.
c.      Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.
Proses pengambilan keputusan
Model yang bermanfaat dan terkenal yang diajukan oleh Herbert A. Simon akan digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan. Model ini terdiri dari tiga tahap pokok, yaitu:
a.      Penyelidikan yakni mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasi persoalan.
b.     Perancangan yakni mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan, menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.
c.      Memilih arah tindakan tertentu dari semua yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Jadi proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap hasilnya mungkin dikembalikan ketahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses bersinambung.
Uraian tentang Pengambilan Keputusan
Sebuah model pengambilan keputusan yang memberitahukan pengambil keputusan bagaimana seorang dai harus mengambil segolongan keputusan disebut model normatif atau perspektif. Sebuah model yang menguraikan bagaimana sesungguhnya pengambil keputusan mengambil keputusan disebut model deskriptif. Model deskriptif berusaha menjelaskan perilaku sebenarnya dan karena itu telah dikembangkan terutama oleh para ilmuwan keperilakuan.
Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan dapat memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan dari beberapa alternatif yang dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, alternatif yang terbaik untuk memecahkan suatu masalah atau menyelesaikan suatu pertentangan.
1)     Unsur-unsur pengambilan keputusan
Alasan seorang manajer harus mengambil keputusan adalah karena ia menghadapi suatu masalah atau suatu situasi pertentangan. Tindakan pengambilan keputusan mengakibatkan suatu penyelesaian suatu masalah atau suatu pertentangan. Proses yang teratur untuk mengambil keputusan mengandung empat unsur :
a)     Model
Model menunjukan suatu gambaran masalah secara kuantitatif atau kualitatif.
b)     Kriteria
Kriteria yang dirumuskan menunjukan tujuan dari masalah keputusan (misalnya untuk mencapai jasa langganan yang maksimum). Apabila ada beberapa kriteria yang bertentangan (misalnya menambah jasa langganan dan mengarungi persediaan), maka pengambil keputusan harus mengadakan kompromi.
c)     Pembatas
Ada faktor-faktor tambahan yang harus dipertimbangkan dalam pemecahan masalah keputusan. Kurangnya dana merupakan contoh suatu pembatas.
d)     Optimalisasi
Apabila masalah keputusan telah diuraikan dengan sejelas-jelasnya (model), maka manajer menentukan apa yang diperlukan (kriteria) dan apa yang diperbolehkan (pembatas). Pada titik ini pengambil keputusan siap untuk memilih penyelesaian yang terbaik atau yang optimum.
2)     Jenis-jenis pengambilan keputusan
Masalah keputusan dan pertentangan terdapat dimana-mana. Beberapa diantaranya sangat sederhana dan dapat dengan mudah dipecahkan. Masalah keputusan dan pertentangan yang lain sangat kompeks dan sifatnya tidak pasti serta dapat mempunyai pengaruh yang sangat penting. Pengambilan keputusan dapat bersifat rutin dan tersusun, atau dapat bersifat kompleks dan kurang tersusun. Oleh karena itu dalam arti luas ada dua jenis pengmbilan keputusan, yakni :
a.     Pengambilan keputusan yang terprogramkan, adalah jenis pengmbilan keputusan ini mengandung tanggapan otomatis terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditentukan sebelumnya.
b.     Pengambilan keputusan yang tidak terprogramkan. Adalah jenis pengmbilan keputusan ini menunjukan proses yang berhubungan dengan masalah-masalah yang tidak jelas



3)     Tingkat-tingkat pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dapat terjadi mulai dari jenis keputusan sepintas lalu yang sangat rutin (keputusan terprogramkan) sampai keputusan kompleks yang mempunyai pengaruh besar terhadap sistem (Keputusan terprogramkan). Untuk menggolongkannya, kita membagi pengambilan keputusan itu kedalam tiga tingkat :
1)     Pengambilan keputusan tingkat strategis
2)     Pengambilan keputusan tingkat taktis
3)     Pengambilan keputusan tingkat teknis
4)      Pengambilan keputusan tingkat strategis
System pendukung pengambilan keputusan ada 4 macam yakni:
1)     Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan/ Decision Suport System (DSS)
2)     Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan secara Kelompok (GDSS)
3)     Sistem Pedukung Pengambilan  Keputusan secara eksekutif (ESS
4)     Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan secara Pakar (ES)
Pengetahuan Tentang Hasil
Suatu hasil menentukan apa yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil dan/atau arah tindakan diambil. Dalam analisis pengambilan keputusan, biasanya dibedakan tiga jenis pengetahuan yang berhubungan dengan hasil: dalam keadaan hasil, Yaitu:
a.      Kepastian yaitu pengetahuan yang lengkap dan akurat mengenai hasil tiap pilihan. Hanya ada suatu hasil untuk setiap pilihan.
b.     Resiko yaitu hasil yang mungkin timbul dapat diidentifikasi, dan suatu kemungkinan peristiwa dapat dilekatkan pada masing-masing hasil.
c.      Ketidakpastian yaitu beberapa hasil mungkin timbul dan dapat diidentifikasi, tetapi tak ada pengetahuan mengenai kemungkinan yang dapat dilekatkan kepada masing-masing hasilnya.




4)     Urgensi Sistem Informasi Manajemen Dakwah bagi organisasi dakwah
Berdasarkan realitas, saya mencoba menguak kembali pentingnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam suatu organisasi, khususnya dalam bidang dakwah. Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Dakwah diharapkan akan mampu membangkitkan semangat organisasi dakwah dalam melakukan pelayanannya kepada mad’u dan masyarakat lainnya sehingga semakin meningkatkan kualitas output organisasi dakwah sehingga mereka siap dan mampu menghadapi tantangan zaman, khususnya segi teknologi dan informasi.
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.
Dalam sistem informasi manajemen, selain terdapat subsistem masukan, subsistem pengolahan, dan subsistem keluaran, terdapat pula subsistem penyimpanan data yang biasa disebut data file storage atau data base. Hal ini disebabkan dalam sistem informasi manajeman data yang terkumpul sekarang diolah sekarang, tidak selamanya digunakan sekarang, tetapi akan digunakan sesuai dengan kebutuhannya dan pada waktu yang berlainan.
Meskipun sebuah sistem merupakan kerjasama terpadu, sehingga menampakkan diri dalam bentuk tunggal, tetapi dalam kenyataannya merupakan sesuatu yang rumit yang terdiri dari berbagai subsistem yang masing-masing mempunyai rincian fungsi tertentu dan jalinan hubungan tertentu. Dengan adanya pembagian sistem menjadi beberapa subsistem serta masing-masing subsistem memiliki fungsi tertentu, maka hal yang demikian akan merupakan unit-unit kerja yang mudah ditangani. Setiap subsistem akan berhubungan secara tepat, saling mengisi dan bekerja sama secara utuh.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.

5)     Perancangan Sistem Informasi
Perancangan yakni mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan, menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.
Ada tiga tahap dalam mengembangkan suatu sistem informasi yakni:
a.      Analisis sistem informasi
b.     Perancangan sistem informasi
c.      Pelaksanaan sistem informasi
Kegiatan analisis sistem informasi sama dengan kegiatan pemecahan masalah, yakni perumusan masalah (penentuan dan penguraian tujuan dan persyaratan sistem informasi)
Analisis sistem informasi dalam rangka pendekatan pemecahan masalah. Disini ada 6 langkah yaitu:
a.      Perumusan masalah
b.     Pengembangan pemecahan alternatif
c.      Pembuatan model yang membentuk alternatif-alternatif
d.     Penentuan biaya/keberhasilan alternatif
e.      Pengajuan saran-saran
f.      Pelaksanaan alternatif yang dipilih
Kegiatan perancangan sistem informasi adalah:
a.      Pengembangan perancangan alternatif
b.     Pembuatan model-model yang membentuk rancangaan-rancangan alternatif
c.      Penentuan biaya/ keberhasilan alternatif-alternatif rancangan
d.     Pengajuan saran-saran
e.      Kegiatan pelaksanaan system infomasi adalah pelaksanaan alternative yang dipilih.

6)     Cara mengelola sebuah system informasi
Semua sistem Informasi memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu :
a.      Menerima data sebagai masukan ( input)
b.     Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
c.      Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
pemrosesan            
 
Data                                                                                        Informasi
Input                                                                                        output
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi.
Adapun langkah-langkah untuk mengelola sebuah innformasi yaitu:
a.      Penelusuran diantaranya, mecari sumber masalah, dengan cara pengumpulan data, baik melalui penggamaatan sendiri, wawancara, perkiraan koresponden, daftar pertanyaa.
b.     Desain atau operasi data dengan cara capturing, pemeriksaan, penggolongan, penyusunan/penyortiran, peringkasan, penghitungan, penyimpanan, pengambilan kembali, reproduksi dan penyebaran/pengkomunikasian.
c.      Pemilihan.
Memaahami kemampuan mevapai hasil sama pentingnya dengan memilih metode pengelolah data. Menurut Brunch dan Strater ada 15 faktor yang harus dipertimbangkan, yakni: investasi awal, pengadaan, perubahan, persyaratan pegawai yang terampi, biaya variable, penyesuaian, keluwesan, kepandaian dalam banyak hal, kecepatan mengolah, kemampuan membuat perhitungan-perhitungan, control pengolahan, penemuan kesalahan otomatik, kemampuan pengambilan keputusan, kelemahan system, dan tingkat otomatisasi.
d.     Implementasi , pelaksanaan dari hasil system informasi yang ada.

7)     Saya akan uraikan tentang pengertian dari Sistem, Informasi, Manajemen dan Dakwah.
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
M,enurut J.C. Hinggins sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
Menurut Edgar F Huse dan James L. Bowdict sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6).
Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dakwah adalah kegiatan atau usaha memanggil orang muslim mau pun non-muslim, dengan cara bijaksana, kepada Islam sebagai jalan yang benar, melalui penyampaian ajaran Islam untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar bisa hidup damai di dunia dan bahagia di akhirat.
Menurut Drs. Soetodjo Moeljodiharjo dalam bukunya “management information system” mendefinisikan SIM adalah suatu metode untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu bagi manajmen tentang lingkungan luar organisasi dan kegiatan operasi didalam organisasi dengan tujuan untuk menunjang proses pengambilan keputusan serta memperbaiki proses perencanaan dan pengawasan.
Drs. Komaruddin dalam bukunmya “ensiklopedi manajemen” mendefinisikan SIM adalah suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan kemudahan bagi proses manajemen.
Sistem informasi manajemen dakwah adalah suatu proses pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberikan informasi yang tepat dan jelas serta dapat memberikan kemudahan dalam mengetahui informasi bagi kegiatan dakwah.







Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Fhu May Zhe 2010

Template By Nano Yulianto