Senin, 29 November 2010

haji (ziarah)

BAB IX
ZIARAH
Ziarah adalah berkunjung ke tempat –tempat suci atau tempat bersejarah di sekitar Kota Mekah, Madinah dan tempat lainnya
Ziarah bertujuan melihat dari dekat tempat bersejarah untuk meyakinkan secara nyata dan melihat perkembangan agama islam agar dapat mempertebal iman.
Hukum ziarah adalah mubah. Bila dilaksanakan dengan niat yang baik untuk menambahkan iman dan keyakinan terhadap ajaran islam, maka berubah hukumnya berubah menjadi sunnat. Tetapi sebaliknya, apabila maksud mengkramatan bahkan memuja tempat tersebut sehingga menimbulkan kemusyrikan, maka hukumnya akan menjadi haram .
A. Tempat –tempat Ziarah di Mekkah

1. Jabal Nur dan Gua Hira
Di sebelah utara Masjidil Haram kurang lebih 6 KM terdapat sebuah gunung, yang di sebut Jabal Nur. Untuk mendaki keatas memerlukan waktu kurang lebih 1 jam, di puncaknya , agak menurun sedikit, terdapat sebuah gua yang cukup untuk duduk empat orang, tinggi di dalamnya setinggi orang berdiri. Gua tersebut dikenal dengan nama Gua Hira. Jabal Nur dan Gua Hira ini sangat penting dalam sejarah islam, karena di gua inilah nabi Muhammad Saw.menerima wahyu yang pertama ,yaitu Surat al-Alaq dari ayat 1-5 .
2. Jabal Tsur
Di sebelah selatan masjidil haram sejauh kurang lebih 6 km tedapat Jabal Tsur. Jabal Tsur ini mempunyai nilai penting dalam sejarah islam. Rasulullah Saw. bersama –sama dengan Abu Bakar Ash-Shidiq pernah bersembunyi di gunung tersebut waktu hendak hijrah ke Madinah. Menurut riwayat, setelah Rasulullah Saw. selamat dari kepungan orang kafir Quraisy di rumahnya, maka beliau dengan diam-diam menyinggahi sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq. Dari rumah Abu Bakar beliau dan Abu Bakar lebih dahulu bersembunyi di Jabal Tsur kemudian menuju madinah .
Sebagian orang-orang kafir Quraisy waktu mengejar rasulullah Saw. ada yang telah sampai ke Gua Tsur, mereka mendapatkan gua tersebut, tertutup dengan sarang laba-laba, dan nampak burung merpati yang sedang bertelur di sarangnya. Dengan melihat keadaan yang demikian itu, mereka berkesimpuan bahwa Nabi Muhammad SAW. Tidak mungkin bersembunyi di gua tersbut. Sewaktu orang-orang quraisy di muka gua, bukan main cemas hati Abu Bakar, kemudian turun wahyu Allah suran At- Taubah ayat 40. Setelah orang kafir quraisy pergi, maka beberapa hari kemudian, Nabi dan Abu Bakar berangkat menuju madinah dengan selamat.
Jika ingin masuk ke dalam gua tersebut harus bertiarap dan setelah masuk hanya dapat dududk saja. Untuk mencapai gua tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama satu setengah jam.
3. Jabal Rahmah
Di padang Arafah terlihat sebuah bukit yang atasnya terdapat tugu, bukit tersebut bernama Jabal Rahmah. Menurut riwayat sewaktu Nabi Adam a,s. dan Siti Hawa turun dari surga, keduanya terpisah dalam kurun waktu yang cukup lama samapai 100 tahun. Antara satu dengan yang lain saling mencari, akhirnya bertemu di Padang Arafah dan berkumpul di Jabal Rahmah.
Sebelah timur dalam jarak kurang lebih 40 m adalah tempat Rasulullah Saw. berwukuf.
4. Masjid Jin
Masjid Jin terletak di dekat Ma’la. Dinamakan Masjid, karena ada sekelompok Jin bersepakat (berbai’at) mengakui bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah utusan Allah. Masjid Jin ini ada kaitannya dengan Asbabun Nujul Al-Qur’an surat Jin ayat 1-2.





B. Tempat-tempat Ziarah di Madinah
1. Masjid Nabawi
Shalat di masjid Nabawi nilainya sangat tinggi sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang artinya:
“shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1000 kali disbanding shalat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram dan shalat di Masjidil Haram 100.000 kali shalat daripada masjid lainnya”. (HR. Ahmad, Ibnu Huzaimah dan Hakim).
2. Makam Rasulullah Saw.
Makam Nabi Muhammad Saw. dahulu dinamakan Masqurah. Setelah masjid itu diperluas, makam itu termasuk di dalam bangunan masjid. Pada bangunan ini terdapat empat buah pintu, yaitu:
a. Pintu sebelah kiblat dinamai pintu At- Taubah.
b. Pintu sebelah timur dinamai pintu Fatimah
c. Pintu sebelah utara dinamai pintu Tahajjud
d. Pintu sebelh barat ke Raudah (sudah dititup).
Dalam ruangan ini terdapat tiga buah makam, yaitu makam Rasulullah Saw. Abu Bakar ash-Shidiq dan Umar Ibnu Khatab r.a

3. Raudah
Raudah adalah suatu tempat di dalam Masjid Nabawi yang letaknya ditandai tiang-tiang putih, berada diantara rumah Nabi (sekarang makam Rasulullah Saw) sampai mimbar. Luas Raudah dari arah timur kebarat sepanjang 22 m dn dari arah utara ke selatan 15 m. Raudah adalah tempat yang makbul untuk melakukan do’a
Rasulullah Saw. bersabda yang artinya :
“Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudah (taman) diantara taman-taman surga”. (Diriwayatkan oleh 5 orang ahli hadits).

4. Makam Baqi’
Baqi adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyyah sampai sekarang. Jema’ah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi’, letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di situ dimakamkan Utsman bin Affan r.a, dan para istri Nabi, yaitu Siti Aisyah r.a, Ummi Salamah. Juwairiyah. Zainab. Hafsah bin Umar bin Khatab dan Mariyah al Qibthiyah r.a.
Putera dan puteri Rasulullah Saw. diantaranya Ibrahim, Siti Fatimah, Zainab bin Ummu Kulsum. Demikian pula Ruqaya Halimatus Sa’diyah ibu susu Rasulullah Saw.
Sahabat yang mula-mula dimakamkan di Baqi’ ialah Abu Umamah, Hasan bin Zararah dari kaum Anshar dan Utsman bin Maz’un dari golongan Muhajirin. Dikenaal dengan nama Baqi’ al-Gorqod karena di sini dahulu kala tumbuh pohon-pohon Gorqod (gerumbul pohon-pohon atau sesejenis pohon-pohon yang berdaun kecil).
Di Baqi’ Rasulullah Saw. membaca salam/do’a yang artinya :
“Mudah-mudahan sejahtera atas kamu sekalian wahai (penghuni) tempat kaum yang beriman! Apa yang dijanjikan kepadamu yang masih ditangguhkan besok itu, pasti akan datang kepadamu, dan kami Insya Allah akan menyusulmu. Ya Tuhan! Ampunilah ahli Baqi’. (HR. Muslim)
5. Masjid Quba
Masjid Quba adalah sebuah masjid yang terletak di daerah Quba. Quba itu sendiri terletak kurang lebih 5 km sebelah barat daya Madinah. Waktu Nabi Muhammad Saw, brhijrah ke Madinah, orang-orang pertama yang menyongsong kedatangan Rasulllah Saw. adalah penduduk Quba. Karena orang-orang Quba dan Madinah belum mengenal Nabi maka tatkala Nabi bersama pengiring tunggalnya yaitu Abu Bakar Ash-Shidiq datang dengan berpakaian yang sama-sama putih, mereka ragu-ragu mana yang Nabi. Hal ini menarik perhatian Abu Bakar untuk menghilangkan keragu-raguan mereka, maka Abu Bakar memegang selendangnya dan dilindungikan di atas kepala Nabi. Dengan demikian maka para penjemput mengerti yang mana Nabi. Kedatangan Nabi di Quba hari senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 13 kenabiannya atau tahun 53 dari kelahiran beliau atau bertepatan dengan tanggal 20 september 622 M.
Dalam membangun masjid Quba ini beliau dibantu oleh malaikat Jibril yang memberi petunjuk kiblat masjid tersebut. Di masjid ini pula pertama kali diadakan shalat berjama’ah secara terang-terangan. Letak masjid Quba saat ini berada di sudut perempatan jalan tidak jauh dari jalan baru yang menghubungkan Mekkah-Madinah-Jeddah.
6. Jabal Uhud
Jabal Uhud adalah nama sebuah Bukit terbesar di Madianh. Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah, berada dipinggir jalan lama Madinah-mekkah. Mulai tahun 1984 perjalanan haji dari Mekkah ke Madinah atau dari Madinah ke Jeddah tidak melaui jalam lama tersebut, melainkan melalui jalan baru yang tidak melewati pinggir Jabal Uhud. Di lembah Bukit ini pernah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kaum musyrikin Mekkah sebanyak 3000 orang. Dalam pertempuran tersebut yang gugur sampai 70 orang syuhada, antara lain Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad Saw. perang Uhud ini terjadi pada tahun ke-3 hijriyah, dalam perang ini Hindun binti Utbah membayar Wahsyi al-Habsyi budak Zubair untuk membunuh Hamzah, karena ayah Hindun dibunuh oleh Hamzah dalam perang Badar.
7. Masjid Qiblatain
Masjid tersebut mula-mula dikenal dengan nama masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas tanah bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat istana raja ke jurusan Wadi Aqiq. Pada permulaan islam, orang melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem/Palestina. Pada tahun ke-2 H hari senin bulan Rajab waktu Dzuhur di masjid Bani Salamah ini, tiba-tiba turunlah wahyu surat al-Baqarah ayat 144. Dalam shalat tersebut mula-mula Rasulullah Saw. menghadap ke arah masjid Aqsa tetapi setelah turun ayat tersebut di atas, beliau menghentikan sementara, kemudian meneruskan shalat dengan memindahkan arah menghadap ke Masjidil Hraam. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masiid Qiblatain yang berarti masiid berkiblat dua.


8. Khandak/Masjid Khamsah
Khandak dari segi bahasa berarti parit. Dalam sejarah islam yang dimaksud Khandak adalah peristiwa penggalian parit pertahanan sehubungan dengan peristiwa pengepungan kota Madinah oleh kafir Quraisy bersama dengan sekutu-sekutunya dari Yahudi Nadir, Bani Gathfan dan lain-lainnya.
Disaat Rasulullah Saw. mendengar kafir Quraisy bersama sekutu-sekutunya akan menggempur kota Madinah, maka Rasulullah Saw bermusyawarah dengan para sahabat-sahabatnya, bagaimana cara menaggulangi penyeranagan tersebut. Pada waktu itu sahabat Nabi, Salman al-Farisi memberikan saran supaya Rasulullah Saw. membuat benteng pertahanan berupa parit, usul tersebut diterima oleh Rasulullah Saw. maka digalihlah parit pertahanan tersebut di bawa pimpinan Rasulullah Saw. sendiri. Peristiwa pengepungan kota Madinah ini terjadi pada bulan syawal pada tahun ke-5 H. Peristiwa perang Khandak yang ada sampai sekarang hanyalah berupa lima buah pos yang dulunya berjumlah tujuh, yang menurut sebagian riwayat tempat tersebut adalah bekas pos penjagaan pada peristiwa perang Khandak dan sekarang dikenal dengan nama Masjid Sab’ah atau Masjid Khamsah.
Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Fhu May Zhe 2010

Template By Nano Yulianto